Motor induksi merupakan salah satu
peralatan yang banyak digunakan di Industri untuk keperluan penggerak berbagai
proses yang ada di industri diantaranya adalah : Pompa, Kompresor, Fun, Blower,
Konveyor, dan penggerak proses produksi lainnya. Hal ini disebabkan karena motor
induksi memiliki banyak keunggulan dibanding motor sinkron atau motor DC yaitu
konstruksi sederhana, tahan lama, perawatan mudah dan efisiensinya tinggi.
Dibalik keunggulannya terdapat juga kelemahan yaitu dalam hal pengaturan
kecepatan dan torsi awal yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat
digunakan Sistem kontrol dengan mengatur Tegangan input dan Frekuensinya untuk
mendapatkan pengaturan kecepatan dan torsi sesuai dengan kebutuhan proses
produksi di Industri. Tutorial ini akan membahas sedikit topik tentang
pengaturan kecepatan dan motor induksi dengan Inverter (Variable Frequensi
Drive)…
Parameter yang dibutuhkan dari motor
induksi adalah pengaturan kecepatan dan torsi motor. Untuk itu dibutuhkan
pengaturan yang fleksibel dengan cara mengubah frekuensi inputannya dari 50 Hz
(Standar PLN) menjadi frekuensi yang diinginkan agar motor dapat berputar pada
kecepatan yang diinginkan.
Sumber Listrik dari PLN ataupun
pembangkit sendiri mempunyai frekuensi yang konstan, dengan standar 50
Hz. Nah bagaimana cara merubah frekuensi 50 Hz menjadi lebih kecil atau lebih
besar?. Salah satu langkah yang bisa ditempuh yaitu dengan mengubah sumber AC
menjadi DC dahulu. Untuk itu dibutuhkan Rangkaian Rectifier (Penyearah) atau
Converter (Penyearah Terkendali). Pada umumnya digunakan konverter (penyearah
terkendali) untuk mendapatkan Sumber DC dari listrik AC. (Untuk materi lengkap
Penyearah Terkendali dapat melihat meteri Elektronika Daya).
Setelah listrik AC diubah jadi sumber
DC maka perlu dilakukan perataan bentuk gelombang DC yang masih mengandung
ripple (riak) AC. Caranya dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator.
Hal ini berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus dan
stabil tidak terjadi naik turun (riak).
Setelah didapatkan listrik DC yang
murni, langkah berikutnya adalah mengubah Listrik DC menjadi listrik AC dengan
rangkaian inverter. Inverter sebenarnya berisi rangkaian flip flop yang
melakukan pensaklaran secara bergantian terhadap listrik DC sehingga
menghasilkan listrik AC. Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan rangkaian
inverter bisa gelombang kotak atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik
AC dari Output rangkaian inverter dengan gelombang sinus diperlukan rangkaian
PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini yang akan mencacah listrik DC
menjadi listrik AC dengan bentuk gelombang mendekati sinus.
Kenapa harus gelombang sinus? Listrik
AC dengan gelombang non sinus sebenarnya bisa digunakan untuk sumber peralatan
listrik seperti lampu, pemanas dan peralatan lainnya. Tetapi untuk motor
listrik, gelombang AC non sinus akan mempengaruhi kualitas dayanya dan berefek
pada panas yang ditimbulkan sehingga menyebabkan peralatan cepat panas dan
rusak.
Dengan menggunakan inverter, maka akan
banyak diperoleh keuntungan secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain.
Beberapa keuntungan tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang
lebih lebar, mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi, mempunyai
fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan deselerasi yang
dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem lebih aman.
Di pasaran terdapat banyak produk
Inverter (VSD atau VFD) diantaranta adalah
- Toshiba
- Altivar
- Hitachi
- LG
- Omron
- Yaskawa
- Siemen
- Mitsubishi
- Fuji
- ABB
- Dll
Lebih lanjut tentang inverter???
Silahkan download materi
Video yang terkait:
No comments:
Post a Comment